pt toto togel

2024-10-07 02:20:54  Source:pt toto togel   

pt toto togel,nomor punggung modric,pt toto togel

JPNN.com » Ekonomi » Makro » BPS: Jateng Alami Deflasi 0,07 Persen pada Agustus 2024

BPS: Jateng Alami Deflasi 0,07 Persen pada Agustus 2024

Senin, 02 September 2024 – 20:12 WIB BPS: Jateng Alami Deflasi 0,07 Persen pada Agustus 2024Facebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comSekretaris Daerah Provinsi Jateng Sumarno bersama Kepala BPS Jateng Endang Tri Wahyuningsih di kantor BPJS Jateng, Semarang, Senin (2/9/2024). Foto: Humas Pemprov Jateng

jpnn.com, SEMARANG - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Jawa Tengah mengalami deflasi secara month to month sebesar 0,07 persen pada Agustus 2024.

"Ini merupakan deflasi kelima pada 2024. Yang pertama pada Januari 2024, kemudian berturut-turut pada Mei, Juni, Juli, dan Agustus,” kata Kepala BPS Jateng Endang Tri Wahyuningsih di kantornya pada Senin, 2 September 2024.

Dia menjelaskan penyumbang utama deflasi month to month Agustus 2024 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Selain itu juga kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan.

Baca Juga:
  • Direktur Erapol Ingatkan Kampanye Hitam seperti di Jateng Berpotensi Memecah Belah

Penyumbang terbesar deflasi di kelompok makanan dan minuman disebabkan penurunan harga bawang merah, daging ayam ras, telur ayam ras, daun bawang, dan bawang putih.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sumarno meminta semua stakeholder terkait untuk terus melakukan pemantauan kondisi inflasi maupun deflasi di wilayahnya agar tetap terkendali atau berada pada range yang telah ditetapkan.

Meskipun secara month to month terjadi deflasi,  lanjut dia, namun secara year to year mengalami inflasi, yakni  sebesar 1,77 persen. Angka tersebut dinilai masih dalam range yang ditentukan.

Baca Juga:
  • Polda Jateng Geledah Disdagperin Boyolali terkait Korupsi Pasar Hewan Sunggingan

Menurut dia, inflasi yang disebabkan produk pertanian, akan berdampak terhadap kenaikan nilai tukar petani. Demikian pula sebaliknya, apabila terjadi deflasi,  maka nilai tukar petani akan mengalami penurunan. Sehingga dalam pengendalian inflasi butuh perhatian berbagai pihak karena datanya terus bergerak.

"Pengendalian inflasi harus ada perhatian ekstra, termasuk di sektor pertanian," katanya.

Read more