dewa asia88

2024-10-06 17:41:33  Source:dewa asia88   

dewa asia88,erek kemeja,dewa asia88

JPNN.com » Politik » Parpol » Elite PPP Sebut Tidak Ada Isu Muktamar Dipercepat

Elite PPP Sebut Tidak Ada Isu Muktamar Dipercepat

Senin, 17 Juni 2024 – 16:32 WIB Elite PPP Sebut Tidak Ada Isu Muktamar DipercepatFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comSekretaris Majelis Pakar DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Fernita Jubahar Amirsyah mengeluhkan, adanya isu-isi terkait muktamar untuk mencari ketua umum baru. Foto: dok PPP

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Majelis Pakar DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Fernita Jubahar Amirsyah mengeluhkan, adanya isu-isi terkait muktamar untuk mencari ketua umum baru.

Fernita menegaakan di PPP, sudah ada aturan dan mekanismenya. Karena itu, sebuah keputusan penting tidak bisa diambil melalui satu pihak saja.

“Sehingga jika ada yang menggaungkan isu muktamar dipercepat untuk menggantikan ketua umum itu harus melalui aturan atau mekanisme PPP. Sedangkan pelaksanaan muktamar itu mekanismenya harus melalui Mukernas, sebelumnya Rapimnas, dan sebelumnya lagi juga harus rapat pengurus harian DPP untuk menentukan Mukernas atau Rapimnas tersebut,” ujar Fernita, Senin (17/6/2024).

Baca Juga:
  • PPP Tak Lolos Ambang Batas Pemilu 2024, Eks Waketum Bereaksi Keras

Menurut Fernita, belum lama ini Rapimnas ke-IX dihadiri 38 DPW se-Indonesia menghasilkan keputusan bahwa muktamar sepakat diselenggarakan sesuai periode AD/ART yaitu 2025. Karena itu semua ada aturan dan mekanismenya.

"Hal ini menepis seluruh isu atau dorongan muktamar dipercepat,” tegasnya.

Fernita juga mendorong, semua kader PPP untuk mulai mengemas rencana aksi menghadapi Pemilu 2029 mendatang.

Baca Juga:
  • Masih Ada Daerah Harus PSU, Pemilu 2024 Belum Selesai

“Insyaallah dengan bersatu maka PPP siap kembali menghadapi Pemilu 2029 lebih baik lagi,” tuturnya..

Jelang pelaksaan Pilkada 2024 ini, kader PPP juga diharapkan bisa kompak untuk angenda-agenda politik ke depannya. Terlebih pengurus tidak terprovokasi atas isu yang mengakibatkan perpecahan.

Read more