matahari palangkaraya

2024-10-08 22:51:52  Source:matahari palangkaraya   

matahari palangkaraya,daftar omutogel,matahari palangkarayaJakarta, CNN Indonesia--

Godzilla Minus One mendapatkan pujian banyak kritikus setelah tayang di berbagai festival hingga akhirnya tersebar di sebagian negara melalui layanan streaming.

Penilaian positif dari kritikus juga ramai membanjiri laman agregator Rotten Tomatoes. Dalam situs itu, Godzilla Minus One bahkan nyaris mendapatkan nilai sempurna, yakni 98 persen dari 190 ulasan per Senin (10/6).

Lihat Juga :
Review Film: Godzilla Minus One

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lucas Trevor, kritikus dari Washington Post, menilai film itu begitu ajaib karena mampu memanjakan mata. Keith Uhlich, kritikus Slant Magazine, menyandingkan film itu dengan garapan Roland Emmerich, sutradara Hollywood yang dikenal lewat berbagai film bencana.

[Gambas:Video CNN]



"Hasilnya sungguh ajaib: memanjakan mata, sebuah epik yang menghibur dalam segala hal," ungkap Lucas Trevor.

"Godzilla Minus One ringan dan menyenangkan, sebuah film bencana mirip Roland Emmerich yang digarap talenta sungguhan," tulis Uhlich dalam ulasannya.

Pilihan Redaksi
  • Sejarah Lahirnya Godzilla yang Terinspirasi dari Kengerian Bom Atom
  • 5 Fakta Menarik Godzilla Minus One, 70 Tahun Perayaan Sang Kaiju

Tidak sedikit kritikus yang memuji Toho Studios, studio di balik Godzilla Minus One. Nick Schager, kritikus Daily Beast, menilai film itu membuktikan orang-orang Jepang di bawah naungan Toho Studios merupakan sosok yang paling tepat untuk mengerjakan cerita Godzilla.

Toho Studios, kata kritikus Matt Simkowitz, juga dianggap berhasil mengembalikan karakter Godzilla ke asalnya. Di sisi lain, Godzilla Minus One juga memberikan perspektif segar tentang hubungan kaiju dan umat manusia.

"Seperti yang dibuktikan oleh Godzilla Minus One dari Toho Studios, orang Jepang tahu cara membuat film tentang raksasa radioaktif ikonis itu dengan benar," Nick Schager dari Daily Beast.

"Godzilla Minus One, yang terbaru dalam era Toho Studios, mengembalikan Godzilla ke asal usulnya dan memberikan pandangan baru tentang kaiju yang menyerang Tokyo," Matt Simkowitz dari AV Club.

Lanjut ke sebelah...

Beberapa kritikus juga tidak luput menilai Godzilla Minus One impresif secara teknis. Sebagian besar ulasan itu mengakui VFX atau efek visual film itu punya kualitas apik, meski diproduksi dengan biaya pas-pasan.

Film yang dibuat dengan bujet sekitar US$10 juta hingga US$15 juta tersebut mengumpulkan US$115,8 juta dari box office global.

Lihat Juga :
Sutradara Beber di Balik Dapur Visual Effects Godzilla Minus One

Ulasan kritikus dalam Time Out bahkan memuji kemampuan sutradara Takashi Yamazaki dengan memberinya julukan penyihir VFX Jepang.

Namun, Godzilla Minus One juga tidak luput dari komentar kurang puas. Walau tak masif, beberapa kritikus menilai film itu terasa biasa saja dan tidak terlalu spesial.

"Menyentuh hati dan sering kali menakjubkan, penyihir VFX Jepang Takahasi Yamazaki menghadirkan film kaiju terbaik dalam beberapa dekade," ungkap Philip De Semlyen, kritikus Time Out.

"Menurutku, ini bukan film yang bagus atau semacamnya... Ini cukup. Ada beberapa momen bagus, tetapi saya tidak tergila-gila karena itu," ujar Major dari FilmWeek.

[Gambas:Video CNN]



Godzilla Minus One ditulis dan diarahkan sutradara Takashi Yamazaki yang mengarahkan Lupin III: The First, Space Battleship Yamato, Parasyte: Part 1 dan part 2, hingga Stand by Me Doraemon dan sekuelnya.

Ryunosuke Kamiki didapuk menjadi pemeran utama Godzilla Minus One sebagai Koichi Shikishima. Ia bersanding dengan Minami Hamabe, Yuki Yamada, Munetaka Aoki, Hidetaka Yoshioka, Sakura Ando, dan Kuranosuke Saski dalam film tersebut.

Godzilla Minus One menjadi pemenang kategori Best Visual Effects dalam Academy Awards ke-96 atau Piala Oscar 2024 pada Minggu (10/3) waktu AS.

Kemenangan tersebut membuat Godzilla Minus One menjadi film pertama dalam waralaba Godzilla yang memenangkan Piala Oscar dalam nominasi pertamanya dalam tujuh dekade sejarah saga itu.

Read more