herototo slot

2024-10-09 01:14:54  Source:herototo slot   

herototo slot,apa arti mimpi melihat orang kecelakaan,herototo slot

JPNN.com » Internasional » Eropa » Waduh! Begini Cara Erdogan Memperkuat Cengkeramannya

Waduh! Begini Cara Erdogan Memperkuat Cengkeramannya

Senin, 01 Agustus 2016 – 08:01 WIB Waduh! Begini Cara Erdogan Memperkuat CengkeramannyaFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comPresiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Foto: AFP

jpnn.com - ISTANBUL– Tidak ingin kursi kekuasaannya kembali digoyang, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kian mengeratkan cengkeraman pengaruhnya, utamanya di tubuh militer. 

Erdogan berencana mengontrol langsung Organisasi Intelijen Nasional (MIT) dan kepala staf militer. Usulan itu sudah dikemas dalam rancangan undang-undang (RUU) dan akan diajukan kepada parlemen. 

Bukan hanya itu, sekolah-sekolah militer juga akan ditutup seluruhnya dan diganti dengan satu universitas pertahanan nasional. 

Baca Juga:
  • Kisah Bayezid, Bocah 4 Tahun yang Tampak Seperti Berusia 80 Tahun

”Kami akan memperkenalkan paket kecil konstitusi yang jika disetujui, presiden akan mengontrol MIT dan kepala staf,” terang Erdogan. 

Dia menambahkan, jumlah polisi militer juga akan dipangkas. Tapi, pasukan bersenjata bakal ditambah lagi. Ke depan, kepala pasukan angkatan darat, laut, dan udara juga harus melapor langsung kepada Menteri Pertahanan Fikri Isik. 

Agar RUU itu bisa disetujui, Erdogan membutuhkan dukungan dari dua pertiga anggota parlemen. Untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan suara dari partai oposisi. 

Baca Juga:
  • Yeeeeww! Sepasang Kanguru Kencan di Bawah Sinar Rembulan, Ini Fotonya

Jika RUU itu disetujui, Erdogan bakal memiliki akses langsung dan kontrol yang lebih luas terhadap pasukan bersenjata serta intelijen. Presiden ke-12 Turki itu tampaknya tidak ingin kecolongan lagi. 

Militer yang disebut Erdogan dikendalikan oleh ulama Fethullah Gulen dituding sebagai dalang di balik kudeta pada 15 Juli lalu. Sedangkan pihak intelijen dianggap gagal mengendus aksi yang seharusnya bisa dicegah itu. 

Read more