tabel 3d sdy

2024-10-08 07:13:46  Source:tabel 3d sdy   

tabel 3d sdy,virus 4d,tabel 3d sdy

JAKARTA, KOMPAS.com- Banyak produsen mobil listrik yang berinvestasi di Indonesia, tidak hanya membangun pabrik mobil, tapi juga pabrik baterai. Langkah tersebut juga ingin dilakukan oleh Morris Garages (MG).

"Kami akan berinvestasi mengembangkan pabrik baterai di Indonesia, sehingga bisa memproduksi kendaraan dengan kualitas tinggi di pasar," ujar CEO MG Motor Indonesia He Guowei, kepada wartawan, saat ditemui di Jakarta, Selasa (17/9/2024).

Baca juga: Video Viral, Pengguna MG 4 EV Dilarang Cas di Diler Resmi

Saat ini, MG Motor Indonesia sudah memiliki pabrik perakitan di fasilitas milik induk perusahaannya, yakni SAIC Motor. Fasilitas tersebut menjadi satu dengan Wuling Motors, yang juga merupakan anak perusahaan dari SAIC.

MG4 EV dirakit secara lokal oleh MG Motor Indonesia di pabriknya yang terletak di Cikarang, Jawa BaratDok. MG Motor Indonesia MG4 EV dirakit secara lokal oleh MG Motor Indonesia di pabriknya yang terletak di Cikarang, Jawa Barat

Dua model mobil listrik sudah dirakit secara lokal di pabrik tersebut, yakni MG 4 EV dan New ZS EV. Untuk Cyberster yang baru meluncur Juli 2024, statusnya masih diimpor secara utuh alias Completely Built Up (CBU).

Head of Marketing MG Motor Indonesia Muhamad Irvan Mustafa, mengatakan, untuk membangun pabrik baterai di Indonesia sebenarnya merupakan rencana jangka panjang. Jadi, baru sebatas keinginan, belum ada detail rencana untuk realisasinya.

Baca juga: MG Akan Luncurkan Mobil Listrik dengan Baterai Solid-State

"Intinya, dari global (MG Motor) juga melihat kesempatan untuk untuk bisa membangun pabrik baterai. Tapi, kembali lagi itu masih membutuhkan waktu dan harus banyak diskusi serta pertimbangan," ujar Irvan.

Teknologi baterai Rubik's Cube yang digunakan pada mobil listrik MG4 EVDok. MG Motor Indonesia Teknologi baterai Rubik's Cube yang digunakan pada mobil listrik MG4 EV

Untuk pabrik baterai ini, Irvan menambahkan, bisa saja atas nama MG Motor atau Wuling, atau mungkin SAIC sebagai induk perusahaan. Menurut Irvan, segalanya bisa saja terjadi dan semua kemungkinan pasti dipertimbangkan secara matang.

"Karena kan, bisa jadi berbagi platform juga sama merek yang lain. Mungkin tapi ya," kata Irvan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Read more