rektoto

rektoto,nomor togel bunga,rektoto

DALAM memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79, Ketua DPW Partai Nasdem Wibi Andrino memberikan pesan mendalam. Dia mengungkapkan bahwa selama 79 tahun Indonesia merdeka, rakyat Indonesia masih terbelenggu dalam kemiskinan dan kebodohan. Ia menyebut sesungguhnya rakyat Indonesia belum sepenuhnya merdeka.

79 tahun yang lalu, Bung Karno membacakan naskah proklamasi untuk menjadi penanda bahwa Indonesia harus membebaskan dirinya dari jeratan kolonialisme dan imperialisme.

“Namun, kalau kita boleh jujur dengan hati nurani kita, masih banyak hal-hal yang belum merdeka di antara kita. Dari segi pendidikan di Jakarta hari ini banyak sekali anak-anak kita, saudara kita, tetangga kita yang kesulitan untuk mendapatkan akses dari pendidikan,” kata Wibi dalam menyampaikan amanat dalam upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 di Akademi Bela Negara NasDem, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8/2024).

Baca juga : Upacara Dua Tempat Komitmen Pemerataan

Dia juga mengeluhkan betapa banyaknya persoalan pendidikan di Indonesia yang belum terselesaikan. Masalah zonasi, PPDB yang selalu berulang setiap tahun ajaran, menurut Wibi hal itu perlu segera dituntaskan.

Selain masalah pendidikan, Wibi juga menyinggung sulitnya masyarakat Indonesia untuk mengakses fasilitas kesehatan. Khususnya konstituen NasDem di DKI Jakarta, Wibi mengungkapkan banyak dari masyarakat yang kesulitan mengakses kamar di rumah sakit.

“Mereka arus mengantre, harus telepon anggota dewan agar bisa dapat kamar di rumah sakit. Apakah itu sudah merdeka? Dua hal itu adalah hal yang sangat prinsipal dalam arti kemerdekaan. Merdeka mengenyam pendidikan dan merdeka untuk sehat. Bila dua hal yang paling prinsip belum terpenuhi secara optimal, pertanyaannya 79 tahun merdeka, apakah kita sudah merdeka?” kata dia.

Baca juga : Peringatan ke-79 Kemerdekaan RI: Berikut 35 Kata Ucapan Penuh Semangat dan Kebanggaan

Sektor lain yang juga menjadi perhatiannya ialah masalah ekonomi. Tidak bisa dipungkiri, sebagai kota besar, Jakarta menjadi pusat ekonomi. Dia berharap pemerintahan ke depan dapat lebih sensitif lagi jika ingin menggenjot perekonomian. Jangan sampai tujuan untuk mendongkrak kenaikan ekonomi malah membebankan masyarakat.

“Biarlah pendapat kita naik tetapi akses bantuan sosial dipotong. Seperti Kartu Jakarta Pintar, Kartu Jakarta Lansia, yang sudah disiapkan juga untuk para mahasiswa yang mendapatkan beasiswa jangan dipotong. Mungkin terlihat biasa saja. Tetapi itu bagi mereka sangat penting, terutama masyarakat yang membutuhkan,” pesannya.

Diketahui, dalam memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, seluruh anggota DPW DKI Jakarta dari partai Nasdem melakukan upacara bersama. Upacara diikuti oleh seluruh anggota DPW DKI Jakarta dan anggota Akademi Bela Negara Nasdem. (Dis/P-3)