rtp mediaslot78

2024-10-06 11:29:51  Source:rtp mediaslot78   

rtp mediaslot78,rtp kudustoto,rtp mediaslot78

JPNN.com » Daerah » Riau » Diduga Korupsi Dana Pengelolaan Kebun Sawit 500 Hektare, Direktur BUMDes Ditahan Kejati Riau

Diduga Korupsi Dana Pengelolaan Kebun Sawit 500 Hektare, Direktur BUMDes Ditahan Kejati Riau

Jumat, 17 Mei 2024 – 20:10 WIB Diduga Korupsi Dana Pengelolaan Kebun Sawit 500 Hektare, Direktur BUMDes Ditahan Kejati RiauFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comDirektur BUMDes Karya Muda Perhentian Sungkai berinisial J saat digiring ke mobil tahanan oleh Tim Kejati Riau. Foto: Rizki Ganda Marito/JPNN.com.

jpnn.com - PEKANBARU -Kejaksaan Tinggi Riau menahan satu tersangka korupsi dana pengelolaan kebun kelapa sawit seluas 500 hektare milik Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi.

Kepala Seksi Penerangan Hukum dan Hubungan Masyarakat Kejati Riau Bambang Heri Purwanto mengatakan tersangka itu berinisial J yang merupakan direktur BUMDes Karya Muda Perhentian Sungkai.

“Tim Penyidik Pidsus Kejaksaan Tinggi Riau melakukan pemeriksaan terhadap saksi dan gelar perkara. Penetapan tersangka J dilakukan berdasarkan dua alat bukti yang cukup,” kata Bambang Jumat (17/5).

Baca Juga:
  • Usut Kasus Korupsi eks Petinggi Bea Cukai, KPK Periksa Perwira Lemdiklat Polri

Bambang menjelaskan sejak 2020 hingga 2023, tersangka J memanfaatkan lahan kebun kelapa sawit seluas 500 hektare milik Pemkab Kuansing 

“Tersangka memanen dan menjual hasil panen tersebut untuk keuntungan pribadi,” ungkap Bambang.

Dia menambahkan bahwa uang hasil penjualan digunakan J untuk membeli mobil dan kepentingan pribadi lainnya.

Baca Juga:
  • Rumah Mewah Tersangka Korupsi Timah Rp 271 T Ini Disita Kejagung

Perbuatan J bertentangan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah.

Perbuatan J telah mengakibatkan kerugian keuangan negara Rp 593.584.200 berdasarkan perhitungan sementara penyidik melalui auditor Kejati Riau.

Read more