sydney pools 6d bola merah

2024-10-06 17:56:14  Source:sydney pools 6d bola merah   

sydney pools 6d bola merah,serie a brazil klasemen,sydney pools 6d bola merah

JPNN.com » Daerah » 254 Warga Ampek Angkek Agam Terdampak Galodo Gunung Marapi

254 Warga Ampek Angkek Agam Terdampak Galodo Gunung Marapi

Senin, 13 Mei 2024 – 20:55 WIB 254 Warga Ampek Angkek Agam Terdampak Galodo Gunung MarapiFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comSalah satu rumah warga di Kecamatan Ampek Angkek yang menjadi korban musibah banjir bandang. Foto: Altas Maulana/Antara

jpnn.com - AGAM - Sebanyak 254 warga Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat terdampak banjir bandang atau dikenal oleh masyarakat Sumbar sebagai galodo, Sabtu (11/5) malam.

Belasan rumah dilaporkan rusak berat.

Camat Ampek Angkek, Rahmat Fajri mengatakan banjir bandang yang melanda Desa Sungai Pua dan Bukik Batabuah berdampak kepada aliran Batang Aia Katiak yang melewati daerah di Ampek Angkek.

"Aliran Batang Katiak ini melewati lima wilayah di Ampek Angkek, yaitu Ampang Gadang, Batu Taba, Balai Gurah, Biaro Gadang, dan Lambah," katanya.

Baca Juga:
  • 43 Orang Meninggal Dunia Akibat Galodo di Sumbar

Aliran banjir lahar dingin yang berhulu Gunung Marapi itu mengakibatkan delapan unit rumah di Batu Taba dan enam unit rumah di Nagari Balai Gurah mengalami rusak berat.

"Warga yang terdampak sebanyak 40 orang di Ampang Gadang, 154 orang di Batu Taba dan 60 orang di Balai Gurah. Total ada 254 orang warga Ampek Angkek yang terdampak," kata Rahmat Fajri.

Kecamatan Ampek Angkek berada persis di bagian utara atau daerah lebih rendah bersebelahan dengan Kecamatan Canduang yang menjadi daerah terparah dampak bencana banjir bandang.

Baca Juga:
  • Galodo Sumbar, Korban Meninggal 37 Orang, 17 Warga Masih Hilang

Warga yang rumahnya rusak berat, dievakuasi ke fasilitas umum dan rumah sanak saudara. Sebagian lainnya memilih mengungsi ke rumah ibadah.

"Kami bergotong royong membersihkan rumah dan aliran sungai kami memilih mengungsi ke masjid agar aman," kata salah seorang warga, Rizal.

Read more